print this page Print halaman ini BIOLOGI SMA: SIKLUS MENSTRUASI, FERTILISASI, GESTASI, PERSALINAN, DAN ASI

I made this widget at MyFlashFetish.com.

Pages

Jumat, 01 April 2011

SIKLUS MENSTRUASI, FERTILISASI, GESTASI, PERSALINAN, DAN ASI

A. SIKLUS MENSTRUASI

Menstruasi bisa menjadi salah satu pertanda bahwa seorang wanita sudah memasuki masa suburnya. Secara biologis, menstruasi menandakan sudah terbuangnya sel telur miliknya yang sudah matang. Pembuangan ini dilakukan karena ada proses pergantian sel telur dengan sel telur yang baru. Bayangkan saja, kalau seandainya tubuh tidak mengeluarkan sel telur yang sudah matang ini, maka akan menjadi sel telur yang busuk.Menstruasi terjadi pada semua wanita yang sehat dan memiliki  organ reproduksi yang sehat juga. Menstruasi bisa menjadi salah satu pertanda bahwa wanita memiliki organ reproduksi yang sehat, dan merupakan salah satu indikator kesuburan.Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan siklus dan pola menstruasi menjadi tidak teratur, yaitu:
1)  kondisi hormonal belum stabil,
2) kondisi Fisik terganggu,
3)  kondisi psikis terganggu,
4)  kurangnya asupan gizi,
5)  hamil.

1. Fase Menstruasi
Pada fase menstruasi, hormon yang berperan ialah hormon estrogen dan progesteron. Sekitar lima hari pertama menstruasi, kedua hormon tersebut mengalami reduksi. Akibatnya, sel telur yang berada dalam lapisan endometrium pada uterus dilepas bersamaan dengan robeknya endometrium melalui pendarahan. Hasilnya, dinding uterus berubah menjadi sangat tipis.  

b. Fase Praovulasi
Mulai hari kelima sampai ke empat belas, fase praovulasi dimulai. Pada fase ini, hormon yang berperan yakni hormon FSH dan hormon LH. Kedua hormon tersebut menstimulasi sel-sel folikel untuk meng-hasilkan hormon estrogen dan progesteron. Adanya rangsangan hormon estrogen dan progesteron membuat lapisan endometrium yang luruh terbentuk kembali.
c. Fase Ovulasi
Setelah fase praovulasi, selanjutnya ialah fase ovulasi. Fase ovulasi terjadi sekitar hari keempat belas dari total keseluruhan waktu siklus menstruasi terjadi (kurang lebih 28 hari). Pada fase ini, sekresi hormon estrogen sangat banyak. Oleh karenanya, sekresi hormon FSH mulai menurun dan digantikan dengan sekresi hormon LH. Adanya stimulasi hormon LH pada folikel menjadikan folikel semakin matang. Pematangan folikel menyebabkan sel telur keluar dari folikel. Peristiwa ini dinamakan ovulasi.
d. Fase Pascaovulasi
Berikutnya, setelah fase praovulasi adalah fase pascaovulasi yang berlangsung pada hari kelima belas hingga hari kedua puluh delapan. Pada fase ini, folikel yang pecah berubah menjadi badan padat berwarna kuninyang disebut korpus luteum. Korpus luteum menghasilkan hormon progesteron. Bersama hormon estrogen, hormon progesteron ini berperan dalam memelihara pertumbuhan endometrium sehingga siap untuk penanaman embrio.Namun demikian, apabila sel telur pada uterus tidak dibuahi,  korpus luteum mengalami degenerasi menjadi korpus albikan. Akibatnya, sekresi hormon estrogen dan progesteron semakin menurun dan sebaliknya sekresi hormon FSH dan LH naik kembali. Karena darah tidak mengandung hormon estrogen dan hormon progesteron,  endometrium tidak bisa bertahan dan luruh bersama darah. Ini menunjukkan fase pascaovulasi berganti menjadi fase menstruasi





B. FERTILISASI

Peristiwa  fertilisasi terjadi di saat spermatozoa membuahi  ovum di tuba fallopii, maka terjadilah zigot. Kira-kira 24 sampai 30 jam setelah proses pembuahan,  zigot menyelesaikan pembagian sel pertamanya. Proses  mitosis, satu sel terbagi menjadi dua, dua menjadi empat, delapan, enam belas, dan seterusnya. Pada saat 32 sel disebut  morula, di dalam morula terdapat rongga yang disebut   blastosoel yang berisi cairan yang dikeluarkan oleh tuba fallopii, bentuk ini kemudian disebut blastula. Lapisan terluar blastula disebut trofoblas
merupakan dinding blastula yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon tembuni atau ari-ari (plasenta). Plasenta atau ari-ari berbentuk seperti cakram dengan garis tengah 20 cm, dan tebal 2,5 cm. Ukuran ini dicapai pada waktu bayi akan lahir tetapi pada waktu hari ke-28 setelah fertilisasi,  plasenta berukuran kurang dari 1 mm. Plasenta berperan dalam pertukaran gas, makanan, dan zat sisa antara ibu dan  fetus. Pada sistem hubungan plasenta, darah ibu tidak pernah berhubungan dengan darah janin, meskipun begitu virus dan bakteri dapat melalui penghalang (barier) berupa jaringan ikat dan masuk ke dalam darah  janin.

Gambar Perkembangan Morula Menjadi Blastula

Masa di dalam  blastula disebut simpul embrio (embrionik knot) merupakan calon janin. Blastula ini bergerak menuju uterus untuk mengadakan implantasi (perlekatan dengan dinding uterus). Pada hari ke-4 atau ke-5 sesudah  ovulasi, blastula sampai di  rongga uterus,  hormon progesteron merangsang pertumbuhan  uterus, dindingnya tebal, lunak, banyak mengandung pembuluh darah, serta mengeluarkan sekret seperti air susu (uterin milk) sebagai makanan embrio.
Enam hari setelah  fertilisasi, trofoblas me nempel pada dinding uterus (melakukan  implantasi) dan melepaskan hormon korionik gonadotropin. Hormon ini melindungi kehamilan dengan cara menstimulasi produksi  hormon estrogen dan  progesteron sehingga mencegah terjadinya menstruasi. Trofo blas kemudian menebal beberapa lapis, permukaannya berjonjot dengan tujuan memperluas daerah penyerapan makanan.  Embrio telah kuat menempel setelah hari ke-12 dari fertilisasi.Setelah satu minggu, sel-sel pada kumpulan sel sebelah dalam membentuk dua lapisan yang disebut   hipoblas  dan   epiblas. Hipoblas tumbuh menjadi kantung inti telur yang menjadi salah satu bagian tempat lewatnya nutrisi yang diberikan oleh ibu pada embrio muda. Sel-sel dari epiblas membentuk suatu selaput yang disebut  amnion, di mana di dalamnya ada  embrio dan kemudian janin berkembang sampai lahir.
1)   Pembuatan lapisan lembaga
Setelah hari ke-12, tampak dua lapisan jaringan di sebelah luar disebut ektoderm dan di sebelah dalam endoderm. Endoderm tumbuh ke dalam blastosoel membentuk bulatan penuh. Dengan demikian terbentuklah  usus primitif dan kemudian terbentuk pula kantung kuning telur (Yolk Sac) yang membungkus kuning telur. Pada manusia, kantung ini tidak berguna, maka tidak berkembang. Namun, kantung ini sangat berguna pada hewan ovipar (bertelur), misalnya ayam dan bebek, karena kantung ini berisi persediaan makanan bagi embrio.Di antara lapisan ektoderm dan endoderm terbentuk lapisan  mesoderm. Proses terbentuknya lapisan ektoderm, endoderm, dan mesoderm disebut gastrulasi. Ketiga lapisan tersebut merupakan lapisan lembaga ( germ layer). Semua bagian tubuh manusia akan dibentuk oleh ketiga lapisan tersebut.  Ektoderm akan membentuk epidermis kulit dan sistem saraf, endoderm membentuk  saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan, mesoderm membentuk antara lain  rangka,  otot,  sistem peredaran darah,  sistem ekskresi, dan sistem reproduksi.
2)   Membran  ( lapisan  embrio)
Membran embrio meliputi 4 macam, yaitu kantung kuning telur ( yolk  sac), amnion, alantois, dan  korion.
a)  Kantung kuning telur (yolk sac)
  Kantung kuning telur merupakan pelebaran endodermis yang berisi persediaan makanan bagi hewan ovipar, misalnya ayam dan bebek. Pada manusia hanya terdapat sedikit dan tidak berguna.
b) Amnion
  Amnion merupakan kantung yang berisi cairan tempat  embrio mengapung, gunanya melindungi janin dari tekanan atau benturan.

Gambar Embrio Berumur 1 Bulan

c) Alantois
  Alantois berfungsi sebagai  organ respirasi dan pembuangan sisa metabolisme. Pada  mamalia dan manusia, alantois merupakan kantung kecil dan masuk ke dalam jaringan tangkai badan, yaitu bagian yang akan berkembang menjadi  tali pusat.
d) Korion
  Korion adalah dinding berjonjot yang terdiri dari  mesoderm dan trofoblas. Jonjot korion menghilang pada hari ke-28, kecuali pada bagian tangkai badan, pada tangkai badan jonjot trofoblas masuk ke dalam daerah dinding uterus membentuk ari-ari (plasenta). Setelah semua membran dan plasenta terbentuk, maka embrio disebut janin/fetus.
Gambar Embrio Berumur 9 Bulan




C. GESTASI

Kehamilan dapat terjadi jika sel telur matang dibuahi oleh sel sperma. Kemudian, sel telur yang dibuahi tadi diantarkan dan disimpan oleh tubuh kita ke dalam  rahim untuk kemudian tumbuh dan berkembang menjadi bayi. Wanita yang sudah dalam keadaan hamil tidak mungkin mengalami menstruasi, karena  hormon yang biasa digunakan untuk mematangkan sel telur berubah fungsinya menjadi penyedia makanan bagi bayi. Kehamilan pada manusia biasanya kurang lebih sekitar 38 minggu dihitung sejak saat fertilisasi atau pembuahan, sampai saat kelahiran.Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan, yaitu:
1)  Tahap preembrionik (dua setengah minggu pertama)
Pada tahap pertama,  zigot tumbuh membesar melalui  pembelahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk tiga lapisan. Sekitar 2½ minggu,  epiblas sudah membentuk 3 jaringan khusus, atau lapisan kuman, yang disebut ektoderm, endoderm, dan mesoderm.  Ektoderm tumbuh menjadi beberapa struktur termasuk  otak, urat saraf tulang belakang, syaraf, kulit, kuku, dan rambut. Endoderm membuat lapisan pelindung sistem pernapasan dan alat percernaan, dan membentuk bagian dari organ-organ tubuh yang penting seperti  hati dan  pankreas. Mesoderm membentuk  jantung,  ginjal,  tulang, tulang rawan,  otot-otot, sel-sel darah, dan struktur-struktur lainnya.
2)  Tahap embrionik (sampai akhir minggu ke delapan)
Tahap kedua ini berlangsung selama lima setengah minggu. Pada masa ini bayi disebut sebagai embrio. Pada tahap ini, organ, dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan-lapisan sel tersebut. Setelah 3 minggu otak terbagi menjadi tiga bagian utama yang disebut dengan  otak depan,  otak tengah, dan  otak belakang. Perkembangan sistem pernapasan dan sistem pencernaan juga sedang berlangsung. Sel-sel darah pertama muncul pada kantung inti telur, pembuluh darah terbentuk pada keseluruhan  embrio, dan  saluran jantung timbul. Hampir bersamaan jantung yang tumbuh dengan cepat masuk dengan sendirinya karena bilik yang terpisah sudah mulai berkembang. Jantung mulai berdenyut tiga minggu satu hari setelah proses pembuahan.Otak, urat saraf tulang belakang, dan jantung embrio mulai muncul dan dapat diidentiſ  kasikan dengan mudah pada kantung inti telur antara 3 sampai 4 minggu. Pertumbuhan yang cepat menyebabkan pelipatan pada embrio. Proses ini menyatukan sebagian kantung inti telur ke dalam lapisan pelindung sistem pencernaan dan membentuk rongga dada dan rongga perut manusia.
Setelah 4 minggu,  amnion yang jernih menyelimuti embrio dalam suatu kantung yang berisi cairan. Cairan steril ini disebut cairan amniotik yang memberikan embrio perlindungan dari kecelakaan. Jantung biasanya berdenyut sekitar 113 kali per menit. Jantung akan berdenyut sekitar 54 juta kali sebelum kelahiran dan lebih dari 3,2 milyar kali sepanjang hidup dengan perkiraan umur sekitar 80 tahun. Pada masa ini, pertumbuhan otak yang cepat terlihat dengan adanya perubahan pada otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Perkembangan anggota tubuh bagian atas dan bawah dimulai dengan tampilnya permulaan tubuh pada  janin setelah 4 minggu. Kulit terlihat transparan pada saat ini karena tebalnya hanya satu sel saja. Setelah kulit semakin menebal, kulit akan kehilangan transparansinya. Organ tubuh bagian dalam yang sedang berkembang hanya dapat dilihat dalam satu bulan lagi saja.
Antara 4 sampai 5 minggu, otak terus tumbuh dengan cepat dan membagi menjadi lima bagian yang berbeda. Kepala mengambil bagian sebesar 1/3 total ukuran  embrio. Hemisfer cerebral muncul, secara berangsur-angsur menjadi bagian otak yang paling penting. Sejumlah fungsi dikontrol hemisfer cerebral termasuk berpikir, belajar, ingatan, percakapan, penglihatan, pendengaran, gerakan yang disengaja, dan penyelesaian masalah. Pada sistem pernapasan, batang tenggorok sebelah kanan dan kiri sudah ada dan akhirnya akan menghubungkan  trakea atau  pipa udara dengan  paru-paru.  Ginjal yang permanen muncul setelah 5 minggu. Selain itu,  kantung inti telur berisi sel-sel reproduktif awal.Setelah 5 minggu, sel-sel reproduktif awal bermigrasi ke  organ-organ reproduksi yang berada di samping ginjal. Di minggu kelima juga, embrio mengembangkan piringan tangan, dan mulai membentuk formasi tulang rawan setelah 5½ minggu. Di sini akan terlihat piringan tangan sebelah kiri dan pergelangan tangan setelah 5 minggu 6 hari. Setelah enam minggu, hemisfer cerebral tumbuh lebih cepat dan tidak seimbang bila dibanding bagian otak lainnya.  Embrio mulai membuat gerak-gerak spontan dan gerak-gerak reƀ  eks. Gerakan semacam itu penting untuk meningkatkan perkembangan otot saraf yang normal. Sentuhan pada daerah mulut menyebabkan embrio secara reƀ   ektif menggerakkan kepalanya mundur.
Kemudian telinga luar mulai terbentuk. Formasi sel darah berlangsung di dalam hati di mana   limfosit sekarang telah ada. Jenis  sel darah putih ini merupakan penentu perkembangan sistem kekebalan tubuh. Sebagian dari
usus menonjol keluar untuk sementara, ke dalam  tali pusat. Proses normal ini disebut herniasi psikologis, membuat ruang untuk perkembangan organ-organ lain di dalam abdomen.
Piringan tangan mengembang jadi agak mendatar. Gelombang otak telah tercatat sejak 6 minggu dua hari. Puting susu muncul di samping batang tubuh tidak lama sebelum mencapai tempat yang sesungguhnya di bagian depan dada. Setelah 6½ minggu, siku terlihat jelas, jari-jari mulai menyebar, dan gerakan tangan sudah
bisa dilihat. Pembentukan tulang disebut dengan osiſ  kasi, dimulai di antara klavikula atau tulang bahu, tulang-tulang rahang atas, dan  rahang bawah.
Sejak minggu ketujuh, gerakan-gerakan kaki dapat dilihat seiring dengan respon terkejut. Empat bilik pada jantung hampir sempurna. Jantung pada minggu ini rata-rata berdenyut 167 kali per menit. Aktivitas elektrik jantung mulai berfungsi pada minggu ke-7½. Pada saat ini jantung telah memperlihatkan pola bergelombang seperti jantung yang dimiliki orang dewasa. Setelah minggu ke-7½ ini, di selaput jala mata mulai muncul zat warna yang terlihat jelas. Bersamaan dengan ini, kelopak mata juga mengalami pertumbuhan dengan cepat. Selain itu, jari-jari tangan mulai terpisah, akhirnya tangan juga dapat menangkup seperti kaki. Jari-jari kaki menyatu di bagian pangkal saja dan sendi lutut mulai tumbuh.
Pada minggu ke-8, otak telah berkembang semakin jauh dan beratnya hampir setengah dari berat badan embrio. Pertumbuhan ini terus berlangsung dengan cepat. Setelah minggu ke-8, 75% dari embrio memperlihatkan dominasi tangan kanan, sedangkan yang 25% dari embrio memperlihatkan dominasi tangan kiri. Hal inilah yang menyebabkan munculnya kebiasaan tangan kiri atau tangan kanan.
Antara minggu ke-7 dan ke-8, kelopak mata atas dan bawah tumbuh dengan cepat dan hampir menyatu sehingga menutupi mata. Setelah 8 minggu, embrio kadang-kadang menunjukkan gerak bernapas, meskipun tidak ada udara di dalam uterus. Ginjal juga telah memproduksi urine yang disalurkan ke dalam cairan amniotik. Pada embrio laki-laki, testis yang berkembang mulai memproduksi dan melepaskan hormon testosteron. Pada saat ini, tulang, sendi, otot, saraf, dan pembuluh darah di berbagai anggota tubuh sudah menyerupai orang dewasa. Kulit ari atau kulit luar menjadi suatu membran yang berlapis-lapis dan semakin tebal. Alis mata juga mulai tumbuh yang berupa rambut-rambut halus. Masa ini merupakan masa berakhirnya embrionik. Akhirnya, embrio manusia sudah tumbuh dari satu sel hingga mencapai 1 milyar sel yang membentuk sekitar 4.000 struktur anatomi yang mempunyai ciri khas. Pada saat ini, embrio memiliki lebih dari 90% dari struktur yang ada seperti yang dimiliki oleh orang dewasa.
3) Tahap fetus (dari minggu ke delapan sampai kelahiran)
Dimulai dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai   fetus. Tahap ini dimulai sejak kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia dengan wajah, kedua tangan, dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm, semua organnya telah nampak. Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.
Setelah 9 minggu,  janin mulai mengisap jempol dan janin dapat menelan cairan amniotik. Janin juga dapat menggenggam sesuatu, menggerakkan kepala ke depan dan ke belakang, buka tutup rahang, gerakkan lidah,
mendesah, dan merenggangkan badan. Saraf penerima di wajah, telapak tangan, dan telapak kaki dapat merasakan sentuhan ringan. "Dalam merespon suatu sentuhan ringan di telapak kaki," janin akan menekuk pinggul dan lutut serta menangkupkan jari kaki. Sekarang kelopak mata tertutup dengan rapat. Dalam laring, kemunculan pita suara menunjukkan dimulainya perkembangan pita suara. Pada janin perempuan, rahim bisa diidentiſ  kasikan dan sel-sel reproduksi awal ( oogonia), saling meniru dalam  ovarium. Alat kelamin luar mulai membuat perbedaan mendasar sebagai laki-laki atau perempuan.

 D. PERSALINAN

Proses persalinan dalam ilmu kedokteran dibagi dalam 4 tahap. Perhatikan Gambar 10.14. Pada tahap I, mulai terjadi pembukaan jalan lahir dari 1 cm sampai lengkap (10 cm). Dalam proses persalinan normal, tahap pertama ini memerlukan waktu sekitar 20 jam untuk anak pertama. Memasuki tahap II, yaitu setelah pembukaan jalan lahir lengkap sampai bayi lahir. Biasanya, tahapan ini memerlukan waktu sekitar dua jam. Selanjutnya tahap III, mulai saat bayi lahir sampai keluar ari-ari. Pada tahap ini, otot rahim berkontraksi, serviks membesar, dan bayi didorong ke luar. Persalinan yang normal umumnya kepala bayi keluar terlebih dahulu dan diikuti bagian tubuh lainnya. Pada saat berkontraksi, amnion pecah, dan cairan amnion keluar bersama bayi untuk melicinkan jalan keluar. Secara normal, tahapan ini hanya memerlukan waktu setengah jam.
Tahap IV, yaitu dua jam pasca kelahiran. Beberapa saat setelah bayi lahir dilakukan pemotongan tali pusar. Pada tali pusar tidak terdapat jaringan saraf sehingga tidak terasa sakit sewaktu dipotong. Keluarnya plasenta terjadi kira-kira tiga puluh menit setelah bayi keluar karena dinding rahim berkontraksi lagi. Proses persalinan tidak dapat terlepas dari pengaturan hormon. Adapun jenis hormon yang berperan pada proses persalinan sebagai berikut.
1) Hormon relaksin, mempengaruhi fleksibilitas simfisis pubis.
2) Hormon estrogen, berperan mengatasi pengaruh hormon progesteron yang menghambat kontraksi dinding rahim.
3) Hormon prostaglandin, dihasilkan semua sel dalam jumlah sedikit untuk mengatasi pengaruh progesteron.
4) Hormon oksitosin, mempengaruhi kontraksi dinding uterus.
Bayi yang tidak normal, terlalu besar atau posisinya melintang, harus dilakukan bedah sesar. Operasi ini dilakukan dengan membuat sayatan pada perut menuju rahim, selanjutnya bayi diangkat dari rahim. Setelah dilahirkan bayi memerlukan perawatan secara cermat, di antaranya dengan memberi ASI. Air susu ibu merupakan makanan dan minuman terbaik untuk bayi terutama sejak lahir hingga bayi berusia enam bulan. Air susu ibu yang diberikan pertama kali berwarna kekuningan. Air ini dinamakan kolostrum. Kandungan protein kolostrum tiga kali lipat dari air susu ibu biasa. Kolostrum juga mengandung antibodi yang sangat tinggi sehingga mampu melawan berbagai bibit penyakit seperti salesma dan radang paru-paru. Oleh karena itu, kolostrum dapat digunakan sebagai imunisasi pertama bagi bayi.


 
E. ASI

Setelah bayi dilahirkan, tahap berikutnya yang dilakukan pada bayi adalah laktasi. Laktasi merupakan fase pemeliharaan dan  perawatan bayi yang salah satunya memberikan air susu ibu (ASI). Pada fase ini, hormon progesteron menurun kadarnya. Penurunan kadar hormon ini mempengaruhi kelenjar pituitari anterior menyekresikan prolaktin. Prolaktin tersebut menstimulasi kelenjar susu untuk memproduksi air susu ibu. Sementara proses pengeluarannya dipengaruhi oleh hormon oksitosin.
ASI yang dibentuk pertama kali dinamakan kolostrum. Kolostrum  mengandung banyak berbagai zat yang berguna bagi bayi. Misalnya saja, kandungan protein yang lebih tinggi, zat antibodi sebagai  pelindung tubuh alami, enzim lipase, zat DHA (Docosa Hexanoic Acid) dan AA (Arachidonic Acid) sebagai peningkat kecerdasan otak

Air susu ibu (ASI) mempunyai peranan yang penting bagi seorang bayi,yaitu untuk menjaga kesehatan dan mempertahankan kelangsungan hidup bayi.Ketika seorang bayi berusia di bawah 4 bulan, mereka belum diberikan makanan tambahan, karena pencernaannya masih halus sekali sehingga bayi hanya memer-lukan makanan khusus yang berbentuk cair, yaitu susu. ASI mengandung zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan sangat sesuai dengan  pencernaan bayi. Keutamaan ASI lainnya adalah bebas bakteri dan dapat memberikan kekebalan pasif pada bayi, serta dapat mengurangi resiko bayi terkena infeksi.
Pemberian ASI saja pada bayi yang berumur di bawah 4 tahun ini disebut pem- berian ASI eksklusif. Ini merupakan salah satu cara untuk mencapai sasaran kesejahteraan ibu dan anak. Tetapi dalam praktiknya ternyata di Indonesia pada saat ini perilaku pemberian ASI eksklusif belum seperti yang diharapkan, padahal pemerintah sudah mencanangkan program pemberian ASI eksklusif sejak tahun 1990. Faktor-faktor yang menyebabkan seorang ibu kurang bisa memberikan ASI terhadap bayinya, antara lain karena kesibukan kerja, hilangnya kepercayaan diri, kurangnya penerangan, dan sosialisasi


 LINK PENDUKUNG PEMBELAJARAN
PowerPoint:
 PPT 1
 PPT 2 
 PPT 3
PPT 4
Flash:
Flash 1 
Flash 2 


1 komentar:

Yuu mengatakan...

suwun backlink
http://duitfree.net/LX790

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 BIOLOGI SMA. Design by WPThemes Expert

Themes By Buy My Themes And Web Hosting Reviews.